Tuesday 19 July 2011

Powdered Snow, Hey!

lagu ini salah satu bukti kalau musik adalah bahasa universal.
tanpa mengerti arti lirik ini,
gue yakin lo semua pasti bakal suka sama lagu ini


Remioromen - Konayuki





Konayuki mau kisetsu wa itsumo sure chigai
Hitogomi ni magirete mo onaji sora miteru no ni
Kaze ni fukarete nita you ni kogoeru no ni

Boku wa kimi no subete nado shitte wa inai darou
Soredemo ichi oku nin kara kimi wo mitsuketa yo
Konkyo wa naikedo honki de omotterunda

Sasaina ii aimo nakute
Onaji jikan wo ikite nado ike nai
Sunao ni nare nai nara
Yorokobi mo kanashimi mo munashii dake

Konayuki nee kokoro made shiroku somerareta nara
Futari no kodoku wo wake au koto ga dekita no kai
[ Lyrics from: http://www.lyricsmode.com/lyrics/r/remioromen/konayuki.html ]
Boku wa kimi no kokoro ni mimi wo oshi atete
Sono koe no suru hou he sutto fukaku made
Orite yukitai soko de mou ichi do aou

Wakari aitai nante
Uwabe wo nadete itano wa boku no hou
Kimi no kajikanda te mo nigirishimeru
Koto dakede tsunagatteta no ni

Konayuki nee eien wo mae ni amari ni moroku
Zara tsuku asufaruto no ue shimi ni natte yuku yo

Konayuki nee toki ni tayori naku kokoro wa yureru
Soredemo boku wa kimi no koto mamori tsuduketai

Konayuki nee kokoro made shiroku somerareta nara
Futari no kodoku wo tsutsunde sora ni kaesu kara

PROUD TO BE INDONESIAN!

10 lagu dari beberapa band indie Indonesia yang akan selalu membekas di hati dan terngiang di kepala.


1, Goodnight Electric - Laser Gun, Electro Boy



2. Mocca - I Remember




3. Zeke & The Popo - Mighty Love




4. Sore - No Fruits For Today




5. The Adams - Hanya Kau



6.  White Shoes & The Couples Company - Senandung Maaf




7. Pure Saturday - Spoken




8. Monkey To Millioanaire - Strange Is The Song In Our Conversation




9. The Trees & The Wild - Berlin




10. Endah N Rhesa - Waiting

Kenapa gue begini? kenapa lo begitu?

Pernah gak kepikiran kenapa lo itu orangnya males? atau lo itu orangnya kelewat rajin? atau kenapa lo pemalu sedangkan ada temen lo yang gak tau malu kaya gak punya urat malu? atau kepikiran kenapa sifat lo harus begini, kenapa gak begitu? kalo gue sih, pernah.

beberapa hari terakhir ini gue berpikir kenapa gue itu harus seperti ini. maksudnya kenapa gue itu sekarang jadi orang yang agak pemalu, susah beradaptasi. pemalas. suka leha-leha, menyepelekan tugas, suka baca buku, suka dengerin lagu dan menonton dvd? gue berpikir untuk mencari jawabannya pagi ini dan akhirnya sampai kepada kesimpulan kalau semua sifat dan kebiasaan itu lahir dari lingkungan sekitar, dari orang-orang yang sedikit-banyak mempengaruhi gue. baik secara langsung ataupun tidak langsung. baik orang yang benar-benar gue kenal ataupun orang yang gak benar-benar gue kenal.
ngerti gak? kalo gak ngerti gue ambil satu contoh dulu.

Kenapa gue waktu kecil cengeng?

semua orang yang kenal gue waktu kecil pasti tahu kalau gue itu cengeng. tapi apa mereka tau apa sebabnya gue cengeng? gue yakin enggak. karena dulupun gue tidak mengerti kenapa gue sedikit-sedikit harus nangis. tapi hari ini akhirnya gue tau.

alasan gue cengeng adalah karena sebelum gue masuk SD, bokap gue meninggal dunia. hari-hari pasca bokap gue meninggal, kerjaan nyokap gue hanya menangis, menangis, menangis, dan menangis. beliau menemani gue ke TK juga menangis, ketika dirumah beliau juga menangis, saat dikamar bersama gue, ia menangis. gue yang waktu kecil (saat itu umur gue 5 tahun) tidak mengerti apa-apa akhirnya hanya bisa ikut menangis bersama beliau. saat itu pemandangan yang gue lihat setiap hari adalah melihat nyokap menangis. dan mungkin secara tidak sadar gue menjadi cengeng, karena hampir tiap malam melihat nyokap nangis dan akhirnya ikut menangis juga. hampir setiap malam. dan buat gue dulu, kegiatan nangis-menangis pun sudah lumrah.

saat masuk SD, gue masih terbiasa melihat nyokap gue menangis, dan gue sendiri masih terbiasa menangis. sehingga setiap gue merasa tidak nyaman dilingkungan baru, gue menangis. saat pensil atau sesuatu milik gue diambil oleh teman gue, yang sebenarnya hanya bercanda, gue pun menangis. gue selalu mengekspresikan ketakutan dan kesedihan dengan menangis. tapi setelah nyokap gue dapat menerima kenyataan dan berangsur-angsur berhenti menangisi kepergian bokap gue, guepun mulai berhenti menangis. ditambah melihat teman-teman di sekolah dasar gue ada yang pemberani, tidak tahu malu dan cuek, akhirnya gue terbawa mereka perlahan-perlahan sampai akhirnya berhenti menjadi cengeng. karena merasa cengeng itu gak keren. dan benar-benar berhenti menangis. terakhir gue menangis yang benar-benar menangis itu sekitar 2 tahun lalu, saat membaca note facebook seseorang.

yah jadi kira-kira begitulah sebab kenapa dulu gue cengeng.

sifat-sifat dan kebiasaan-kebiasaan lainnya juga tidak begitu saja terjadi sama gue, semuanya punya sebab-sebab tersendiri yang kalau gue jabarkan semuanya akan membuat tulisan ini panjang dan membuat gue seperti sedang curhat. jadi, sepertinya cukup satu contoh saja.

menelusuri kenapa sifat lo begini atau begitu itu cukup menyenangkan. lo jadi tau apa yang membuat lo begini, apa yang membuat lo begitu, dan kalau sudah tau apa penyebab utama suatu sifat lo, untuk merubah sifat tersebut pasti jadi lebih mudah. percaya deh.

udah gini aja deh postingan kali ini. sekian.

Thursday 23 June 2011

Bagaimana Lo Mau Religius Kalo Lo Aja Gak Dikasih Kebebasan Beragama?

oke sebelum nulis tentang kebebasan beragama, gue mau bilang kalo gue ini bukan orang yang religius. bukan ahli agama. gue cuma mau nulis tentang ini karena kemarin gue dan seorang teman membicarakan tentang agama. lalu ada satu kalimat dari teman gue ini yang cukup menendang pikiran gue. which is :

"Lo kenapa masuk islam? karena orang tua lo islam, kan? Bagaimana lo bisa jadi religius kalo lo aja gak dikasih kebebasan beragama?"

lalu gue terdiam, gue berpikir. bener juga ya. gue sejak lahir itu islam. gue gak dapet kebebasan memilih mau masuk agama apa. gue gak diberi kesempatan memilih sebuah agama. gue islam karena kedua orang tua gue islam. orang-orang islam disekeliling gue bilang kalo agama yang paling benar itu ya islam. dilain pihak, penganut agama lain juga berpendapat kalo agama mereka yang benar. bagaimana kalo ternyata bukan islam yang benar? bagaimana kalo misalnya yang benar itu Hindu, atau Budha, Kristen atau yang lainnya? atau bagaimana kalo ternyata semuanya benar? atau lebih lagi, bagaimana kalo sebenernya gak ada yang benar?

kenapa gue bertanya seperti itu? karena semua kemungkinan harus dijabarkan dan dicek kebenarannya satu-satu. dan bagaimana cara mengecek kebenarannya? ya kalo menurut gue ya dengan mempelajari semua agama. dari situ kita bisa membandingkan kebenarannya. dan menyimpulkan agama mana yang paling benar.

oke gue belum mempelajari semua agama, bahkan agama gue sendiri aja belom gue pelajari dengan benar. karena sebelum ini gue kurang berminat dengan agama, gue lebih milih mendengarkan musik dibanding mendengarkan ayat Al-quran. gue lebih milih membaca novel fiksi daripada membaca ayat al-quran. kenapa? karena gue gak bisa bahasa arab. sedangkan gue mendengarkan musik yan berbahasa Indonesia atau Inggris, yang gue mengerti artinya. dan gue membaca novel fiksi yang berbahasa Indonesia, yang gue juga mengerti artinya. maksudnya gini. kenapa gue harus mendengarkan ayat-ayat al-quran di ceramah-ceramah islam dengan bahasa Arab? juga doa-doa yang berbahasa arab? bukan kah lebih efektif kalau semua ayat dan doa-doa itu di bacakan dengan bahasa di masing-masing negara atau daerah. yang jelas dimana semua orang yang mendengarkan ayat-ayat itu bisa mengerti maksud dari ayat itu sendiri karena dibacakan dengan bahasa yang mereka pahami. dengan begitu gue yakin pesan yang disampaikan akan jauh lebih mudah untuk dipahami.

mungkin bukan cuma gue yang berpikir seperti ini, kalau saat mendengarkan doa-doa dalam bahasa arab dan terakhirnya harus kita amini. padahal kita tidak tahu pasti apa yang kita amini. kita cuma percaya kalo doa itu pasti yang bagus-bagus. padahal darimana kita bisa tahu kalau itu hal yang bagus-bagus sedangkan kita tidak bisa bahasa arab? 

kalo kasarnya, itu sama saja dengan orang yang gak bisa bahasa Inggris sama sekali sedang mendengarkan ceramah berbahasa inggris dan si penceramah bilang "fuck you  bla bla bla fuck you" lalu si orang yang gak bisa bahasa inggris itu mengamini karena dia pikir itu pasti hal yang bagus-bagus.

mungkin kalau gue belajar bahasa arab gue akan mengerti. tapi gue rasa agama itu kan bersifat Universal, kenapa harus dengan bahasa arab? oke mungkin karena awalnya dari dataran arab. tapi sekarang seharusnya para penceramah itu berceramah dengan bahasa masing-masing. atau kalau memang agama islam itu yang paling benar, kenapa gak bahasa arab aja yang dijadikan bahasa universal, bukan bahasa inggris. agar semua orang bisa mengerti tentang islam? itu baru poin pertama.

terus, kalau memang islam itu agama yang terbaik, kenapa teroris itu kebanyakan datang dari latar belakang agama islam? oke mungkin itu islam sesat. tapi coba lihat, gue gak tau kalo di budha atau hindu, tapi dikristen juga ada aliran sesat. tapi mereka tidak serusuh teroris islam yang jihad itu. itu poin kedua

poin ketiga, berapa banyak anak-anak yang dipaksa untuk tadarusan? mereka diajari untuk membaca al-quran dengan baik dan benar. padahal kalo menurut gue itu bukan makna dari tadarusan sebenernya. mereka itu diajari membaca tulisan arab, bukan Al-quran. buat apa membaca kalau tidak mengerti? itu sama aja kaya orang yang gak ngerti bahasa inggris sama sekali terus dikasih lawakan bahasa Inggris. apa mereka bisa mengerti dimana letak lucunya? 
jadi menurut gue, seharusnya tadarusan itu ya membaca al-quran dengan bahasa yang dimengerti oleh si pembaca. agar si pembaca pasti mengerti apa yang dibaca dan paham apa yang tertulis dari Al-quran sebenarnya. karena bahasa itu cuma media untuk menyampaikan. merubah kebahasa lain asal tidak menghilangkan makna dari alquran sendiri seharusnya tidak apa-apa kan? 
jadi gue gak heran kalo ada temen-temen gue yang ngaku udah khatam al-quran tapi tindakannya sama saja dengan gue yang tidak khatam al-quran. karena mereka cuma membaca al-quran, tanpa memahaminya. coba kalau orang-orang yang sudah khatam Al-quran itu disuruh menceritakan kembali isinya, berapa banyak yang bisa menceritakannya dengan benar?

balik lagi kepertanyaan temen gue diatas. pertanyaan itu membawa pikiran gue ke pemikiran dan pertanyaan-pertanyaan diatas. lalu gue mengetweet pertanyaan temen gue tadi. setelah itu ada yang merespon pertanyaan itu dan bilang kalo dia pernah dengar cerita ada seorang ayah yang gak mau mengadzhani anaknya yang baru lahir karena ingin memberi anaknya kebebasan memilih agama kalau si anak sudah mengerti kelak. tapi pada akhirnya sang ayah mengadzaninya karena sang ayah menganut islam.

kalau menurut gue hal ini bagus. berarti si ayah enggak memaksa anaknya untuk masuk ke agama yang dianutnya. karena setiap manusia itu mempunyai hak memilih kebebasan beragama. karena memilih agama itu bukan kaya memlilih sekolah, yang bisa dipilihin oleh orang tua. memilih agama itu seperti memilih pendamping hidup, harus dipilih sendiri.

mungkin tulisan ini banyak kekurangan karena cuma berdasarkan pemikiran dari gue yang gak terlalu familiar dengan persoalan agama. kalau ada yang mau membantu gue untuk menambahkan atau membenarkan, gue dengan senang hati akan menyimak.


PS: "you dont have to like me or my words. I'm not facebook status."